Tulisan yang menarik! Saya sangat setuju tentang beberapa hal, khususnya tentang "hari patah hati nasional". Namun, kurang bijak rasanya jika menilai SNMPTN sebagai jalur paling mudah dan siswa yang lolos juga tak seserius jalur lain. Bagi saya, ini hanyalah pandangan akibat ketidaktentuan dan ketidakjelasan sistem penilaian SNMPTN. Di balik lolos SNMPTN, ada usaha 3 tahun penuh mengejar sekaligus mempertahankan nilai, mengikuti lomba-lomba, sambil aktif dalam kegiatan di luar sekolah. Saya bicara sebagai orang yang gagal SNMPTN, dan saya lihat perjuangan kawan dengan mata kepala sendiri. Setelah lolos, mereka tak diam begitu saja. Biasanya kegiatan orientasi kampus lebih mendahulukan siswa yang lolos SNMPTN. Sambil menunggu teman-temannya, mereka bisa menikmati masa jeda singkat dan mengembangkan diri.
Ini semua soal rezeki. Tak ada salahnya lolos SNMPTN, malah enak tak perlu ujian lagi. Tak ada salahnya pula tak lolos, jadi punya pilihan yang lebih banyak. Bahkan, gap year seharusnya bukan jadi aib. Para pejuang gap year bisa mempersiapkan masa depan dengan lebih matang. Memang, SNMPTN penuh dengan kejutan. Namun, tak sepantasnya melabeli mereka dengan istilah tertentu hanya karena kita tak menjadi mereka, bukan? Cheers